Selasa, 12 Juni 2012

anatomi kadal


ANATOMI KADAL
(Mabouya multifasciata)











Oleh :
                                    Nama              : Cyninta Kirana
                                    NIM                : B1J011025
                                    Rombongan   : IV
                                    Kelompok      : 3
                                    Asisten            : Sumartika Yimastria         





LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1







KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2012
I.             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kadal merupakan salah satu dari anggota hewan vertebrata yang berasal dari ordo squamata. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar lendir. Kadal dalam kalsifikasinya termasuk dalam reptilian. Kadal berhabitat di tempat-tempat yang kering atau lembab. Tubuh kadal terbagi 3 bagian yaitu bagian kepala (Caput), badan (Truncus) dan ekor (Cauda). Kadal yang terkenal dengan nama ilmiah Mabouya multifasciata bernafas dengan hidung karena sistem pernafasannya dengan menggunakan paru-paru dan berfungsi untuk sirkulasi CO2 dan O2.
Kadal mermiliki struktur anatomi antara lain caput, truncus, extremitas enterior, extemitas posterior  dan cauda. Kadal mempunyai dua pasang kaki depan dan belakang yang berari lima dengan cakar diujungnya. Kelima kaki ini sangat kuat sehingga memungkinkan untuk memanjat. Mabouya multifasciata bernafas didalam rongga hidungnya, terdapat tulang tipis yang melipat-lipat, yang dinamakan tulang turbinal. Selain itu system pencernaannya meliputi rongga mulut, farinks, oesophagus, kerongkongan, lambung, usus, rectum dan berakhir pada anus.
Sistem klasifikasi kadal (Mabouya multifasciata) menurut Radiopoetro (1988) adalah :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Classis             : Reptilia
Subordo          : Squamata
Familia            : Latertilia
Genus              : Mabouya
Species            : Mabouya multifasciata
            Untuk mempelajari anatomi kelas reptilia digunakan kadal (Mabouya multifasciata) sebagai preparat wakil darin kelas reptile. Selain banyak terdapat dialam, kadal juga mempunyai anatomi yang mudah untuk diamati dan dipelajari.












B.     Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I kali ini adalah untuk melihat susunan kadal (Mabouya multifasciata).






















II.                MATERI DAN METODE
A.    Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah  bak preparat, gunting, pinset dan jarum penusuk dan tissue.
            Bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain Mabouya multifasciata (kadal), kloroform, air kran.
B.     Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.            Kadal dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.
2.            Kadal digunting mulai dari depan kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan mewakili kaki depan sampai ke rahang bawah, kemudian kembali lagi ke kloaka.
3.            Pengguntingan dilanjutkan dengan menggunakan pinset, bagian belahan daging sebelah atas dibuka.
4.            Organ-organ yang terlihat diamati dan nama-nama dari organ tersebut ditulis sesuai dengan gambar.




III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil












                                 
                        Gambar 1. Morfologi Luar Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.            Caput (kepala)                                        6.      Organon visus
2.            Trunchus (badan)                                   7.      Lubang telinga
3.            Cauda (ekor)                                          8.      Extrimitas anterior
4.            Cavum oris                                             9.      Extrimitas posterior
5.            Nares eksterna                                        10.    Digiti














                      Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Mabouya mulifasciata)
Keterangan Gambar            :
1.            Osteo vormer
2.            Palatum durum
3.            Nasopharink
4.            Pharink
5.            Glottis
6.            Tuba eustachius
7.            Lingua
8.            Palatum molae














                 
                 Gambar 3. Anatomi Sistem Pencernaan Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.            Oesophagus                                            11.      Rectum
2.            Gastrum                                                 12.      Cloaca
3.            Hepar
4.            Vesica felea
5.            Pancreas
6.            Ductus choleodocus
7.            Pylorus
8.            Ductus pancreativus
9.            Ductus hepaticus
10.        Intestine













                  Gambar 4. Anatomi Visceral in Situ Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar            :
1.            Oesophagus
2.            Jantung
3.            Paru-paru
4.            Hepar
5.            Gastrum
6.            Pylorus
7.            Intestine
8.            Rectum
9.            Cloaca













          
Gambar 5. Anatomi Organ Reproduksi Kadal Jantan (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar            :
1.            Testis
2.            Epididymis
3.            Vas deferens
4.            Ureter
5.            Ginjal
6.            Hemipenis
7.            Cloaca
8.            Vesica urinaria













         Gambar 6. Anatomi Organ Reproduksi Kadal Betina (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar            :
1.            Osteum tuba
2.            Oviduct
3.            Ovarium
4.            Ren
5.            Vesica urinaria
6.            Ureter
7.            Cloaca



B.     Pembahasan
         Hasil pengamatan anatomi kadal telah didapatkan bahwa kadal (Mabouya multifasciata) merupakan hewan yang masuk dalam kelas reptilian dan ordo squamata. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering tanpa lender dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya. Tubuh kadal terdiri dari tiga bagian, yaitu caput, truncus dan cauda. Menurut Radiopoetro (1997) kadal mempunyai bentuk kepala yang pipih dan meruncing kebagian ujungnya. Pada bagian kepala terdapat organ-organ yaitu mata, sepasang lubang hiding diujung moncongnya dan telinga yang kecil. Kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadaktil yaitu anggota depan dan anggota belakang. Membran thympani tidak cembung dan celah auris eksterna jelas dapat dilihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membrane niktitans. Kadal merupakan hewan berkaki empat yang banyak hidup di alam bebas. Umumnya memiliki warna kuning coklat, warna ini sesuai dengan usia dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Kadal merupakan reptile yang memiliki panjang tubuh berkisar antara 5-40 cm. Kebanyakan hidup di pepohonan. Umumnya  berkulit mengkilap dan mempunyai warna kehijauan hingga coklat.
         Ciri-ciri khusus kadal yaitu terdapat zat tanduk disepanjang permukaan tubuhnya, ,mempunyai cauda (ekor), jantungnya terdiri dari 2 antrium dan 2 ventriculus. Kadal mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadectil yaitu extrimitas anterior dan extrimitas posterior (Brotowidjoyo, 1995).
            Sistem pencernaan pada kadal dimulai dari mulut (cavum oris), pharink, oesophagus, gastrum, intestinum dan kloaka. Kadal mempunyai lidah yang digunakan untuk menangkap mangsa dengan cara menjulurkannya keluar, giginya melekat pada rahang, dari cavum oris dilanjutkan ke pharink, oesophagus dan gastrum. Gastrum dilanjutkan ke intestine, rectum, kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu untuk mengeluarkan sisa pencernaan, secret, dan juga untuk bereproduksi (Saktiyono, 1997).
         Sistem pernafasan pada kadal berupa paru-paru. Paru-paru kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya cukup besar. SIstem pernafasan pada kadal dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Pernafasan pada kadal dimulai dari rima glottis, larink, trachea, annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), bronchus, bronchioles, bifurcartrachea (percabangan trachea) dan sepasang paru-paru atau pulmo (Radiopoetro, 1997).
         Sistem eksresi pada kadal berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan). Ginjal mensekresikan urin, hati yang mensekresikan cairan empedu dan pancreas, kemudian disalurkan melalui vesica urinaris, ureter dan berkahir pda kloaka (Storer, 1957).
         Kadal (Mabouya multifasciata) merupakan hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Kadal bersifat ovovivipar, telur kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Sistem reproduksi pada kadal jantan terdiri dari sepasang testis, epididimis, vas deferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukan sperma ke dalam tubuh kadal betina, hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balikan seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Karena kadal mempunyai alat kopulasi, maka kadal mengadakan fertilisasi internal. Kadal betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak disepanjang oviduct menuju kloaka. Ovum kadal betina yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air, hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakan dalam lingkungan basah (Parker, 1962).
         Kadal betina terbukti lebih unggul dibanding kadal jantan. Mereka menentukan pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka akan tinggal, bahkan juga menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan perkawinan sangat tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya setengah dari kadal jantan. Namun mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup unik. Bukan hanya menentukan pasangan dan tempat tinggal saja, kadal betina juga bebas berpasangan dengan lima atau enam kadal jantan sekaligus dalam sekali masa reproduksi. Kadal betina mengumpulkan semua sperma dari pasangannya di dalam rongga perutnya yang bernama spermatesa. Ia juga bebas memilih sperma ini untuk menentukan jenis kelamin anak sesuai keinginannya. secara teori, mereka memilih sperma berdasarkan kromosom seks. Kepioniran kadal betina dibanding pejantannya ini masih merupakan teka-teki, sebab terbukti tubuh kadal betina lebih kecil dari pejantan. Sebelum mengawini betinanya, kadal jantan biasanya berkelahi terlebih dahulu untuk memperlihatkan penguasaannya (Smith, 1963).








IV.             KESIMPULAN
         Berdasarkan hasil pembahsan sebelumnya dapat diambil kesimpulan berikut :
1.            Kadal (Mabouya multifasciata) termasuk dalam kelas reptilian dengan ordo squamata.
2.            Tubuh kadal terdiri dari caput, trunchus dan cauda.
3.            Cirri-ciri kadal antara lain yaitu hidup didarat, tubuhnya tertutup oleh sisik atau kulit kering yang menanduk dan memiliki ekor dan bernafas dengan paru-paru.
4.            Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari sepasang ginjal.
5.            Kadal melakukan fertilisasi internal yaitu pembuahan di dalam tubuh.
6.            Organ urogentilai jantan terdiri dari testis, epididymis, vas deferens dan sepasang hemipenis. Organ urogenitalia pada betina adalah ovum.












DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1995. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Parker, T.J. and Haswell. 1962. Textbook og Zoologi Volume II. Mac Milan and Co. Ltd, Hongkong.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Saktiyono. 1997. Biologi SMU. Erlangga, Jakarta.
Smith, E.F. 1963. General Zooogy. WB Saunders Company, London.
Storer, T.I., Usinger, R.L. 1957. General Zoology. Mc Graw Hill, New York.

1 komentar: