ANATOMI
KADAL
(Mabouya multifasciata)
Oleh
:
Nama : Cyninta Kirana
NIM : B1J011025
Rombongan : IV
Kelompok : 3
Asisten : Sumartika Yimastria
LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
BIOLOGI
PURWOKERTO
2012
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kadal merupakan
salah satu dari anggota hewan vertebrata yang berasal dari ordo squamata. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik
zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar lendir. Kadal
dalam kalsifikasinya termasuk dalam reptilian. Kadal berhabitat di tempat-tempat yang kering atau
lembab. Tubuh kadal terbagi 3 bagian yaitu
bagian kepala (Caput), badan (Truncus) dan ekor (Cauda). Kadal yang terkenal
dengan nama ilmiah Mabouya multifasciata bernafas
dengan hidung karena sistem pernafasannya dengan menggunakan paru-paru dan
berfungsi untuk sirkulasi CO2 dan O2.
Kadal mermiliki
struktur anatomi antara lain caput, truncus, extremitas enterior, extemitas
posterior dan cauda. Kadal mempunyai dua
pasang kaki depan dan belakang yang berari lima dengan cakar diujungnya. Kelima
kaki ini sangat kuat sehingga memungkinkan untuk memanjat. Mabouya multifasciata bernafas didalam rongga hidungnya, terdapat
tulang tipis yang melipat-lipat, yang dinamakan tulang turbinal. Selain itu
system pencernaannya meliputi rongga mulut, farinks, oesophagus, kerongkongan,
lambung, usus, rectum dan berakhir pada anus.
Sistem klasifikasi kadal (Mabouya multifasciata) menurut
Radiopoetro (1988) adalah :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Classis :
Reptilia
Subordo :
Squamata
Familia :
Latertilia
Genus :
Mabouya
Species :
Mabouya multifasciata
Untuk mempelajari anatomi kelas
reptilia digunakan kadal (Mabouya
multifasciata) sebagai preparat wakil darin kelas reptile. Selain banyak
terdapat dialam, kadal juga mempunyai anatomi yang mudah untuk diamati dan
dipelajari.
B.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I kali ini adalah untuk melihat
susunan kadal (Mabouya multifasciata).
II.
MATERI
DAN METODE
A.
Materi
Alat yang
digunakan dalam praktikum adalah bak
preparat, gunting, pinset dan jarum penusuk dan tissue.
Bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain Mabouya multifasciata (kadal), kloroform,
air kran.
B. Metode
Metode yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Kadal
dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.
2.
Kadal
digunting mulai dari depan kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan
mewakili kaki depan sampai ke rahang bawah, kemudian kembali lagi ke kloaka.
3.
Pengguntingan
dilanjutkan dengan menggunakan pinset, bagian belahan daging sebelah atas
dibuka.
4.
Organ-organ
yang terlihat diamati dan nama-nama dari organ tersebut ditulis sesuai dengan
gambar.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Gambar 1. Morfologi Luar Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.
Caput (kepala) 6. Organon visus
2.
Trunchus (badan) 7. Lubang telinga
3.
Cauda (ekor) 8. Extrimitas anterior
4.
Cavum oris 9. Extrimitas posterior
5.
Nares eksterna 10. Digiti
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Mabouya mulifasciata)
Keterangan Gambar :
1.
Osteo vormer
2.
Palatum durum
3.
Nasopharink
4.
Pharink
5.
Glottis
6.
Tuba eustachius
7.
Lingua
8.
Palatum molae
Gambar 3. Anatomi Sistem Pencernaan Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan
Gambar :
1.
Oesophagus 11. Rectum
2.
Gastrum 12. Cloaca
3.
Hepar
4.
Vesica felea
5.
Pancreas
6.
Ductus choleodocus
7.
Pylorus
8.
Ductus pancreativus
9.
Ductus hepaticus
10.
Intestine
Gambar 4. Anatomi Visceral in Situ Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.
Oesophagus
2.
Jantung
3.
Paru-paru
4.
Hepar
5.
Gastrum
6.
Pylorus
7.
Intestine
8.
Rectum
9.
Cloaca
Gambar 5. Anatomi Organ Reproduksi Kadal Jantan (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.
Testis
2.
Epididymis
3.
Vas deferens
4.
Ureter
5.
Ginjal
6.
Hemipenis
7.
Cloaca
8.
Vesica urinaria
Gambar
6. Anatomi Organ Reproduksi Kadal Betina (Mabouya
multifasciata)
Keterangan Gambar :
1.
Osteum tuba
2.
Oviduct
3.
Ovarium
4.
Ren
5.
Vesica urinaria
6.
Ureter
7.
Cloaca
B. Pembahasan
Hasil pengamatan anatomi kadal telah didapatkan bahwa kadal (Mabouya multifasciata) merupakan hewan
yang masuk dalam kelas reptilian dan ordo squamata. Tubuh kadal tertutupi oleh
kulit yang kering tanpa lender dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya.
Tubuh kadal terdiri dari tiga bagian, yaitu caput, truncus dan cauda. Menurut
Radiopoetro (1997) kadal mempunyai bentuk kepala yang pipih dan meruncing
kebagian ujungnya. Pada bagian kepala terdapat organ-organ yaitu mata, sepasang
lubang hiding diujung moncongnya dan telinga yang kecil. Kadal biasanya
mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadaktil yaitu anggota
depan dan anggota belakang. Membran thympani tidak cembung dan celah auris
eksterna jelas dapat dilihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan,
juga membrane niktitans. Kadal merupakan hewan berkaki empat yang banyak hidup
di alam bebas. Umumnya memiliki warna kuning coklat, warna ini sesuai dengan
usia dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Kadal merupakan reptile yang
memiliki panjang tubuh berkisar antara 5-40 cm. Kebanyakan hidup di pepohonan.
Umumnya berkulit mengkilap dan mempunyai
warna kehijauan hingga coklat.
Ciri-ciri khusus kadal yaitu terdapat zat tanduk disepanjang
permukaan tubuhnya, ,mempunyai cauda (ekor), jantungnya terdiri dari 2 antrium
dan 2 ventriculus. Kadal mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat
pentadectil yaitu extrimitas anterior dan extrimitas posterior (Brotowidjoyo,
1995).
Sistem pencernaan
pada kadal dimulai dari mulut (cavum oris), pharink, oesophagus, gastrum,
intestinum dan kloaka. Kadal mempunyai lidah yang digunakan untuk menangkap
mangsa dengan cara menjulurkannya keluar, giginya melekat pada rahang, dari
cavum oris dilanjutkan ke pharink, oesophagus dan gastrum. Gastrum dilanjutkan
ke intestine, rectum, kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran, yaitu untuk
mengeluarkan sisa pencernaan, secret, dan juga untuk bereproduksi (Saktiyono,
1997).
Sistem pernafasan pada kadal berupa paru-paru. Paru-paru
kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya cukup besar. SIstem pernafasan
pada kadal dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat dinamakan tulang
turbinal. Pernafasan pada kadal dimulai dari rima glottis, larink, trachea,
annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), bronchus,
bronchioles, bifurcartrachea (percabangan trachea) dan sepasang paru-paru atau
pulmo (Radiopoetro, 1997).
Sistem eksresi pada kadal berupa sepasang ginjal. Salurannya
juga bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran
pencernaan). Ginjal mensekresikan urin, hati yang mensekresikan cairan empedu
dan pancreas, kemudian disalurkan melalui vesica urinaris, ureter dan berkahir
pda kloaka (Storer, 1957).
Kadal (Mabouya
multifasciata) merupakan hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Kadal bersifat ovovivipar, telur kadal akan menetas di
dalam tubuh induk betinanya. Makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang
ada dalam telur. Sistem reproduksi pada kadal jantan terdiri dari sepasang
testis, epididimis, vas deferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan
alat kopulasi yaitu untuk memasukan sperma ke dalam tubuh kadal betina,
hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balikan seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Karena kadal
mempunyai alat kopulasi, maka kadal mengadakan fertilisasi internal. Kadal
betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak disepanjang
oviduct menuju kloaka. Ovum kadal betina yang telah dibuahi akan dikelilingi
oleh cangkang yang tahan air, hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur
diletakan dalam lingkungan basah (Parker, 1962).
Kadal betina terbukti lebih unggul dibanding kadal jantan.
Mereka menentukan pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka akan
tinggal, bahkan juga menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan
perkawinan sangat tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya
setengah dari kadal jantan. Namun mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup
unik. Bukan hanya menentukan pasangan dan tempat tinggal saja, kadal betina
juga bebas berpasangan dengan lima atau enam kadal jantan sekaligus dalam
sekali masa reproduksi. Kadal betina mengumpulkan semua sperma dari pasangannya
di dalam rongga perutnya yang bernama spermatesa. Ia juga bebas memilih sperma
ini untuk menentukan jenis kelamin anak sesuai keinginannya. secara teori,
mereka memilih sperma berdasarkan kromosom seks. Kepioniran kadal betina
dibanding pejantannya ini masih merupakan teka-teki, sebab terbukti tubuh kadal
betina lebih kecil dari pejantan. Sebelum mengawini betinanya, kadal jantan
biasanya berkelahi terlebih dahulu untuk memperlihatkan penguasaannya (Smith,
1963).
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahsan sebelumnya dapat diambil kesimpulan berikut :
1.
Kadal (Mabouya
multifasciata) termasuk dalam kelas reptilian dengan ordo squamata.
2.
Tubuh kadal terdiri dari caput, trunchus dan
cauda.
3.
Cirri-ciri kadal antara lain yaitu hidup
didarat, tubuhnya tertutup oleh sisik atau kulit kering yang menanduk dan
memiliki ekor dan bernafas dengan paru-paru.
4.
Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari sepasang
ginjal.
5.
Kadal melakukan fertilisasi internal yaitu
pembuahan di dalam tubuh.
6.
Organ urogentilai jantan terdiri dari testis,
epididymis, vas deferens dan sepasang hemipenis. Organ urogenitalia pada betina
adalah ovum.
DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1995.
Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Parker,
T.J. and Haswell. 1962. Textbook og Zoologi Volume II. Mac Milan and Co. Ltd,
Hongkong.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Saktiyono. 1997. Biologi SMU.
Erlangga, Jakarta.
Smith, E.F. 1963. General Zooogy. WB
Saunders Company, London.
Storer, T.I., Usinger, R.L. 1957. General Zoology. Mc Graw Hill, New York.
Gambarnya gk muncul 😭
BalasHapus